Minggu, 24 November 2013

Christ Carrying the Cross Dragged

              Otoritas As mengembalikan lukisan yang dijarah Nazi kepada pemiliknya.
Sebuah lukisan berusia 474 tahun yang dijarah oleh Nazi saat Perang Dunia II telah dikembalikan kepada ahli warisnya, seorang Yahudi Italia yang tinggal di Paris, Perancis.

Lukisan berjudul Christ Carrying the Cross Dragged By A Rascal, karya pelukis Girolamo de Romani, merupakan salah-satu dari 70 lukisan milik Frederico Gentili di Giuseppe, yang dicuri dari ruang koleksinya di Paris, saat Nazi-Jerman menguasai Perancis.
etahun setelah Gentili meninggal pada 1940, lukisan karya Girolamo yang kemungkinan besar dikerjakan pada 1538, dijual oleh otoritas yang berkuasa di Perancis saat itu.
Ketika itu, anak-anak dan cucu Gentili telah meninggalkan Perancis.
Sekian tahun kemudian, tepatnya pada 1997, keluarga besar Gentili mulai berupaya untuk melakukan upaya hukum agar lukisan-lukisan yang dijarah itu dapat mereka miliki kembali.
Hal ini dilakukan setelah mereka mengetahui bahwa lukisan tersebut menjadi koleksi Musium Pinacoteca di Milan, Italia.
Belakangan lukisan ini, bersama 50 lukisan lainnya, dipinjamkan kepada sebuah musium di Tallahassee, Florida, AS, untuk dipamerkan.

Akhirnya dijual

Rupanya, saat lukisan itu dipamerkan, seorang kurator seni di rumah lelang Christie mengetahui ada lukisan yang selama ini dicari oleh keluarga mendiang Gentili.
Orang itu kemudian melaporkan kepada pihak Interpol, yang kemudian ditindaklanjuti oleh pihak otoritas AS dengan menyita lukisan karya perupa Girolamo itu.
Berkat upaya yang tak kenal lelah, kita akhirnya mampu mengembalikan lukisan itu kepada pemiliknya yang sah, setelah selama sekitar 70 tahun diklaim oleh pihak lain," kata Susan McCormick, penyidik AS, kepada wartawan.
"Dan, 70 tahun itu waktu yang lama," kata McCormick. " Tapi, yang pasti, tidak ada kata terlambat untuk akhirnya mampu mengembalikannya kepada pemiliknya".
Keberhasilan keluarga Gentili mendapatkan kembali koleksi lukisannya ini bukanlah yang pertama. Sebelumnya, mereka berhasil memilki kembali sedikitinya lima lukisan yang telah dikoleksi oleh Musium Louvre, Paris.
Selama Perang Dunia II, ribuan lukisan bernilai seni dan bersejarah telah dijarah oleh Nazi dari para kolektornya yang kebanyakan adalah kaum Yahudi.
Sejak 2007 lalu, pejabat otoritas di AS telah mengembalikan hampir 2.500 lukisan kepada pemilik sahnya di 23 negara.
Keluarga besar Gentili, yang telah mendapatkan kembali lukisan bersejarah itu, berencana untuk menjualnya.
"Untuk membagi kue, barangkali lebih mudah untuk memotong-motong dan membaginya menjadi enam. Tetapi untuk sebuah lukisan, tentu itu sulit," kata sala-seorang ahli waris Gentili, Lionel Saleem, kepada kantor berita Reuters, menjelaskan alasan penjualan lukisan tersebut.
Dan, 70 tahun itu waktu yang lama. Tapi, yang pasti, tidak ada kata terlambat untuk akhirnya mampu mengembalikannya kepada pemiliknya."
Susan McCormick, penyidik AS
Sumber : http://www.bbc.co.uk

Jumat, 22 November 2013

GIRL WITH A PEARL EARRING,

Karya dari Johannes Vermeer , Griet, gadis pelayan berusia enam belas tahun, berbagi kemampuan melihat segala sesuatu dengan mata seorang seniman dengan majikannya, pelukis Johannes Vermeer. Vermeer (1632–1675) dikenal dengan lukisan-lukisannya yang selalu bersetting indoor dan sering memfokuskan pada potret masyarakat kelas menengah. Ia juga terkenal sangat lamban dalam menyelesaikan lukisannya, sehingga beberapa pihak menyebutnya pelukis yang tidak produktif. Kembali ke Griet, akibat kondisi keuangan keluarga yang sangat sulit setelah ayahnya tertimpa kecelakaan, suatu hari Griet dikirim ke rumah keluarga Vermeer untuk bekerja. Tugas utamanya adalah membersihkan studio sang pelukis tanpa merubah apa pun yang menjadi objek yang sedang dilukis oleh Vermeer. Ketika ia sampai di rumah keluarga Vermeer di Oud Langendijck, Papists’ Corner, ia mendapati seorang perempuan tua, seorang nyonya muda yang sedang mengandung, empat anak perempuan, satu bayi laki-laki, dan Tanneke pelayan Maria Thins. Maria Thins adalah perempuan tua yang tak lain adalah ibu Catharina, istri Vermeer yang sedang mengandung.
Di rumah itu Griet mengalami banyak hal, mulai dari pekerjaan rumah tangga yang menumpuk dan seakan tidak ada habisnya, perlakuan dari Tanneke yang angin-anginan, Catharina yang tidak menyukai Griet dan bersikap sok kuasa, dan hal-hal yang dilakukan Cornelia, salah satu anak perempuan yang masih berusia tujuh tahun, namun sudah menunjukkan kemampuan luar biasa untuk menjahati orang. Dan juga ada saat-saat ketika Griet berada di studio, tempat dimana ia merasa lebih tenang dan mampu melakukan pekerjaannya dengan baik. Lambat laun Vermeer meminta bantuan Griet untuk menggerus bahan-bahan yang akan dijadikan cat, dan Griet melaksanakannya secara diam-diam.
Satu peristiwa dimana Griet berjumpa dengan pelindung Vermeer yang bernama van Ruijven menjadi awal mula dijadikannya Griet salah satu model dalam lukisan Vermeer. Vermeer tidak melukisnya sebagai seorang pelayan, tidak juga sebagai wanita kaya; ia meminta Griet memakai mantel berwarna kuning dan membebat kepalanya dengan kain berwarna biru dan kuning. Ada satu hal yang kurang, satu hal yang bisa mencuri perhatian dari keseluruhan kesan lukisan. Jawaban atas pertanyaan ini terletak pada sepasang anting-anting mutiara yang dimiliki Catharina. Masalahnya, Catharina tidak akan terima jika anting-anting miliknya dipakai oleh seorang pelayan dan pelayan tersebut dijadikan model lukisan oleh suaminya.
Pemilihan Griet sebagai model lukisan Vermeer pun sudah menjadi kabar burung di kota tempatnya tinggal, Delft, dan ia terjepit dalam berbagai situasi yang tidak disukainya. Di satu sisi, fakta bahwa ia membantu tuannya akan memancing murka dari Catharina, ketika ia tahu. Apalagi dengan menjadi model dengan mengenakan anting-anting mutiara milik Catharina. Sedangkan Vermeer membuat lukisan itu atas permintaan dari pelindungnya, van Ruijven, yang sedari awal sudah menunjukkan niat tak senonoh terhadap Griet. Belum lagi keadaan ayah dan ibu Griet yang hidup serba miskin, dan harapan mereka agar Griet segera menikah dengan Pieter anak si tukang daging, demi masa depan yang lebih menjanjikan. Sementara itu Griet sebenarnya menaruh hati kepada tuannya. Saat Griet lari ke arah Market Square, ke lapangan dengan bintang berujung delapan di tengah-tengahnya, disanalah ia memutuskan arah hidupnya selanjutnya. Kemanakah ia akan pergi?
Johannes Vermeer





Latar Belakang
Lahir pada tanggal 30 oktober 1632 Belanda, meninggal pada tanggal 15 Desember 1675, adalah seorang pelukis asal belanda ini khusus dalam adegan interior domestik kelas menengah hidup. Vermeer adalah provinsi cukup sukses bergenre pelukis dalam hidupnya, ia sepertinya tidak pernah telah sangat kaya, meninggalkan istri dan anak-anak dalam utang pada saat kematiannya, mungkin karena ia menghasilkan relatif sedikit lukisan.
Vermeer bekerja perlahan-lahan dan dengan hati-hati, dengan menggunakan warna-warna cerah dan kadang-kadang mahal pigmen , dengan preferensi untuk lapis lazuli dan India kuning . Dia sangat terkenal untuk pengobatan mengagumkan dan penggunaan cahaya dalam karyanya. [4]
Vermeer kebanyakan melukis adegan interior domestik. "Hampir semua lukisannya tampaknya diatur di dua kamar bertubuh kecil di rumahnya di Delft, mereka menunjukkan sama furnitur dan dekorasi di berbagai pengaturan dan mereka sering menggambarkan orang yang sama, sebagian besar perempuan." [5]
Diakui selama hidupnya di Delft dan Den Haag , selebriti sederhana nya memberikan cara untuk ketidakjelasan setelah kematiannya, ia nyaris tidak disebutkan dalam Arnold Houbraken buku sumber utama 's pada abad ke-17 lukisan Belanda (Grand Theatre Pelukis Belanda dan Wanita Artists),dan dengan demikian dihilangkan dari survei berikutnya seni Belanda selama hampir dua abad. [6] [7] Pada abad ke-19, Vermeer ditemukan kembali oleh Gustav Friedrich Waagen dan Théophile THORE-Bürger , yang menerbitkan sebuah esai menghubungkan gambar enam puluh enam kepadanya , meskipun hanya tiga puluh empat lukisan secara universal dikaitkan dengannya hari ini. [2] Sejak saat itu, reputasi Vermeer telah berkembang, dan dia sekarang diakui sebagai salah satu yang terbesar pelukis Zaman Keemasan Belanda .

LUKISAN KONTROVERSIAL 'MONA LISA'

MONA LISA

Di buat oleh salah seorang seniman asal Italia yang juga merupakan seorang ilmuan sekaligus Pencipta Jenius  bernama Leonardo da Vinci (lahir di Vinci, propinsi Firenze, Italia, 15 April 1452 – dan meninggal di Clos Lucé, Prancis, 2 Mei 1519 pada umur 67 tahun) adalah arsitek, musisi, penulis, pematung, dan pelukis Renaisans Italia. Ia digambarkan sebagai arketipe "manusia renaisans" dan sebagai genius universal.
Leonardo da Vinci terkenal karena lukisannya yang piawai, seperti Jamuan Terakhir dan Mona Lisa. Ia juga dikenal karena mendesain banyak ciptaan yang mengantisipasi teknologi modern tetapi jarang dibuat semasa hidupnya, sebagai contoh ide-idenya tentang tank dan mobil yang dituangkannya lewat gambar-gambar dwiwarna. Selain itu, ia juga turut memajukan ilmu anatomiastronomi, dan teknik sipil bahkan kuliner.
Sejarah Panjang Pembuatan Lukisan Monalisa- Lukisan Monalisa bisa dikatakan sebuah karya seni yang mengagumkan. Lukisan Monalisa adalah sebuah lukisan tua yang telah berusia lebih dari 500 tahun yang digantung di sebuah sudut dinding Museum Louvredi kota Paris, Perancis. Ya, bisa dikatakan lukisan monalisa sangat fenomenal dan melegenda dibalik fakta dan misteri yang ada pada lukisan tersebut. 

Sejarah Panjang Pembuatan Lukisan Monalisa
Nah, kali ini Kumpulan Sejarah akan menemani Sobat KS semua untuk mengetahui lebih dalam mengenai Sejarah Panjang Pembuatan Lukisan Monalisatersebut. Berikut ini informasi selengkapnya yang telah admin rangkum dari berbagai sumber.

Asal Usul Lukisan Monalisa
Mona Lisa, atau La Gioconda (La Joconde), merupakan lukisan minyak di atas kayu poplar yang dibuat olehLeonardo da Vinci pada abad ke-16. Nama ataupub judul lukisan Mona Lisa berasal dari biografi Giorgio Vasari tentang Leonardo da Vinci, yang terbit 31 tahun setelah ia meninggal dunia. Di dalam buku ini dijelaskan bahwa perempuan dalam lukisan ini adalah Lisa Gherardini, istri seorang pengusaha Firenze yang kaya bernama Francesco del Giocondo. Mona dalam bahasa Italia adalah singkatan untuk madonna yang artinya adalah “nyonyaku”. Sehingga judul lukisan artinya adalah Nyonya Lisa. Dalam bahasa Italia biasanya judul lukisan ditulis sebagai Monna Lisa.

Perjalanan Panjang Lukisan Monalisa
Lukisan Monalisa adalah salah satu karya kesayangan Leonardo da Vinci. Hal Ini terbukti karena da Vinci selalu membawa lukisan tersebut kemanapun ia pergi hingga ia meninggal dunia. Pada tahun 1516, da Vinci diundang untuk melukis oleh Raja Francois I di Prancis. Raja yang kagum pada karya-karya da Vinci membeli sejumlah lukisan sang maestro termasuk lukisan Monalisa dan kemudian memajangnya di istana Château Fontainebleau. Selanjutnya, Raja Louis XIVmemindahkan lukisan ke istana Versailles. Setelah Revolusi Perancis, lukisan berpindah lagi ke istana (sekarang museum) Louvre. Penguasa terkenal pasca Revolusi Perancis, Napoleon I bahkan juga pernah menggantung lukisan Monalisa di kamar pribadinya.

Peristiwa mengejutkan terjadi pada 21 Agustus 1911 ketika Monalisa dicuri oleh seorang karyawan museum berkebangsaan Italia, Vincenso Peruggia. Dia menyimpan Monalisa selama 2 tahun di loteng kamarnya di Paris. Tahun 1913, Peruggia membawa pulang Lukisan Monalisa ke Italia dan mencoba menjualnya. Dia kemudian tertangkap, namun masyarakat Italia justru menganggap Peruggia sebagai pahlawan karena berhasil mengembalikan Monalisa ke tanah airnya. Setelah diperlihatkan ke publik, Pemerintah Italia akhirnya mengembalikan Monalisa kembali ke ‘rumah’ di Museum Louvre, Perancis.

Pada tahun 1962, Lukisan Monalisa sempat berkunjung ke Negara Paman Sam, AS untuk dipamerkan di museum National Gallery. Tahun 1974, bertualang ke Moskow dan Tokyo, di mana jumlah pengunjung pameran hampir mencapai dua juta orang hanya dalam beberapa hari saja. Adalah sebuah rekor jumlah kunjungan museum yang sampai sekarang belum terpecahkan.

Banyak yang menyukai lukisan Monalisa namun bahkan tidak sedikit pula yang membencinya. Tahun 1956, Monalisa dilempari asam hingga menyebabkan sedikit kerusakan di bagian bawah lukisan. Selanjutnya terkena lemparan batu yang mengakibatkan lukisan mengalami lecet di beberapa bagian. Tahun 1974, Pemerintah Jepang menghadiahi Monalisa bingkai kaca anti peluru yang berpenyejuk udara. Sejak saat itu Monalisa sudah mulai aman dari gangguan tangan-tangan jahil.

Kontroversi tak berujung
Hingga saat ini keberadaan Lukisan Monalisa masih diwarnai tanda tanya besar terutama yang berkaitan dengan subjek lukisannya. Memang pendapat umum yang diterima semua kalangan Monalisa adalah Lisa del Giocondo (Lisa Gherardini), tapi ternyata ada ahli yang mengatakan bahwa Monalisa sebenarnya adalah potret diri Leonardo da Vinci yang dilukis berwujud perempuan, sementara juga ada yang mengatakan Monalisa adalah ibu kandung dari da Vinci. Opini lain menyebutkan bahwa Monalisa adalah Pacifica Brandano, Constanza d'Avalos dan bahkan Isabella of Aragon yang merupakan istri terakhir dari da Vinci. 

Demikianlah informasi mengenai seklumit Sejarah Panjang Pembuatan Lukisan Monalisa yang sampai saat ini masih menjadi misteri yang rasanya sulit untuk dipecahkan. Mudah-mudahan artikel diatas dapat menambah wawasan dan pengetahuan Sobat sekalian.

Leonardo da Vinci













Latar Belakang

Beliau Merupakan Anak dari Ser Piero da Vinci dan Ibunya Caterina, Nama lengkapnya ialah Leonardo di Ser Piero da Vinci yang berarti Leonardo putra Ser Piero dari kota Vinci.
Pada usia belia, Leonardo sudah belajar melukis dengan Andrea del Verrocchio dan mulai melukis di Firenze. Ada kabar mengisahkan Verrochio menyatakan pensiun melukis setelah menyaksikan bahwa lukisan muridnya yang satu ini lebih bagus dari lukisannya sendiri. Selain menjadi pelukis, Leonardo juga sanggup menunjukkan kemampuannya di bidang yang lain.
Pada tahun 1481 Leonardo pindah ke Milan untuk bekerja dengan Adipati (Duke) di sana. Hasil karyanya selama di Milan yang paling termashur adalah Kuda Sforza yang dikerjakannya selama kurang lebih 11 tahun. Namun di situ ia tidak hanya melukis dan membuat patung saja, melainkan juga mengubah jalan-jalan sungai dan membangun kanal-kanal, serta menghibur Duke dengan memainkan lut dan bernyanyi. Lalu ia bekerja untuk Raja Louis XII dari Perancis di Milan dan untuk Paus Leo X di Roma.
Sementara itu ia membantu Raphael dan Michaelangelo dalam merancang katedral Santo Petrus. Dalam hidupnya Leonardo sangat tertarik pada ilmu pengetahuan. Ia mulai mempelajari burung terbang dan mulai merancang mesin terbang. Pemikirannya itu terdapat dalam buku catatanya sebanyak 7.000 halaman.
Di dalam buku itu juga terdapat sketsa tentang studi tubuh manusia. Pada zaman itu, anatomi tubuh manusia tak lebih dari sekadar kira-kira karena siapapun dilarang keras membedah jenazah. Dengan kenekatannya mencuri-curi kesempatan membedah-bedah tubuh orang mati, di kemudian hari tindakan yang tak lazim di zamannya ini memberikan kontribusi yang sangat besar bagi dunia kedokteran.
Mahakaryanya, Jamuan Terakhir (The Last Supper) pada tahun 1495 sampai tahun 1497 yang dilukis pada dinding biara Santa Maria di Milan, kini telah rusak akibat dimakan waktu. Lukisan terkenal lainnya adalah Mona Lisa yang kini terdapat di musium Louvre Paris.
Sebuah spekulasi yang beredar tentang siapa sesungguhnya Mona Lisa antara lain menyatakan bahwa citra perempuan tersebut merupakan hasil rekaan wajah Da Vinci sendiri. Spekulasi yang lain menyatakan bahwa perempuan tersebut memang pernah ada, seorang istri pedagang.
Leonardo da Vinci wafat di Clos Lucé, Perancis pada tanggal 2 Mei 1519, dan dimakamkan di Kapel St. Hubert di kastel Amboise, Perancis.
Setelah meninggal dunianya, sangat kuat ditengarai bahwa Leonardo pernah memegang peranan sebagai orang terkuat di sebuah organisasi rahasia bernama Priory of Sion yang berlaskarkan Knights Templar. Apakah organisasi rahasia ini? Banyak fakta mengarahkan pada suatu dugaan bahwa Priory of Sion merupakan sebuah organisasi yang menjaga ketat-ketat rahasia sejarah kristiani menurut versi yang berbeda dari kitab Injil yang beredar di masyarakat. Yang dirahasiakan adalah mengenai siapa mesias yang sesungguhnya dan kemungkinan Yesus tidak menjalankan hukum selibat.
Dalam versi yang sempat menimbulkan kontroversi ini diyakini bahwa Mesias yang sesungguhnya adalah Santo Yohanes Pembaptis, hal tersebut tersirat dari kekerapan Da Vinci melukis Sang Santo dalam posisi telunjuk menuding ke atas sebagai simbolisasi 'Putra Allah'.
Versi yang tak kalah mengagetkannya adalah kemungkinan Maria Magdalena si bekas perempuan pelacur diperistri oleh Yesus. Namun semua hal tersebut tidak terbukti kebenarannya, hingga saat ini, sehingga tudingan ini hanya dianggap sebagai langkah untuk memojokkan posisi umat Kristiani.
Baginya Melukis tidak saja mencerminkan luarnya benda, pendapat Da Vinci: yang dimaksud dengan lukis adalah segala sesuatu yang terkandung di dalamnya, yang dasarnya alami dan tidak dapat dilihat oleh mata telanjang manusia, lalu diekspresikan dalam bentuk gambar.
Menurut Da Vinci, Ilmu pengetahuan dan lukis ada hubungannya, misalnya gambar manusia, dia pernah melakukan sebuah percobaan (membedah mayat agar dapat mengerti anatomi tubuh manusia).
Sehingga dalam lukisannya, dia selalu dengan tepat menangkap gerakan otot di bawah lapisan kulit, maka hasil lukisannya sangat halus, dan cermat, contohnya: sketsa tangannya yang masih tersimpan hingga kini, setiap goresannya sangat indah, goresan penanya juga jelas, hal ini jarang dijumpai pada saat itu. Terutama pada bagian mata dan rambut, tidak saja lembut, juga mengandung suatu daya tarik. Ini menunjukan kematangan, kemampuan lukis tingkat tinggi.
REFERENSI : 01.http://id.wikipedia.org
                     02.http://www.kumpulansejarah.com